Kamis, 19 Agustus 2010

Jalani Hidup Bagaikan Air Yang Mengalir

Tulisan ini saya tulis gara-gara membaca update status salah seorang teman saya di facebook yang menyebutkan bahwa dia mengutip kata-kata om bob yang mengatakan jalani hidup itu ngalir aja. Saya tergelitik dengan kata-kata itu. Dulu mungkin saya akan menganggap bahwa menjalani hidup bagai air mengalir itu berarti ya jalanin yang nyantai-nyantai aja. Ada ya disyukuri, ga ada ada ya udah. Tapi setelah baca tulisan itu saya berpikir. Kalo memang yang dimaksud om bob oleh teman saya adalah seorang Bob Sadino, jelas saja om Bob berkata seperti itu. Karena memang kehidupan seorang Bob Sadino sudah sangat-sangat mengalir. Sedangkan saya masih memperjuangkan untuk menghilangkan sumbatan dalam kehidupan saya untuk bisa terus mengalir.


Dari sini saya mencoba untuk merubah pola pikir saya terhadap "Hidup Bagai Air Yang Mengalir". Memangnya ada yang salah dengan Hidup Bagai Air Mengalir? Justru kita semua menjalani kehidupan seperti air yang mengalir bukan? Coba deh kita lihat lebih dekat lagi. Air mengalir berarti air yang terus bergerak. Tidak BERHENTI. Kalau air berhenti berarti ada sesuatu yang mampet. Saluran got -bhs jawa- (saluran air) ketika mampet tentu akan menimbulkan kerugian, salah satunya adalah rumah kita kebanjiran. Nah untuk itu sangat penting bagi air untuk terus mengalir. Sama seperti hidup kita yang harus tetap bergerak bagaikan air yang mengalir itu tadi. Bahkan saat hidup kita bergerak terus bagai air yang mengalir, kita akan terus bertumbuh. Saat kita mulai bertumbuh, tidak menutup kemungkinan lingkungan sekitar kita juga akan bertumbuh. Karena saat hidup bagai air, maka kita akan mempengaruhi banyak orang di sekitar kita. Saat aliran kita deras (baca: hidup yang makin bertumbuh) lingkungan sekitar akan ikut bertumbuh juga. Namun saat aliran kita tersumbat tentu saja akan mengakibatkan genangan (baca: hidup tidak kemana-mana)

Saat saya mengupdate status FB saya dengan kata-kata "pengen hidup yang mengalir aja lah", ternyata memicu komentar yang cukup seru. Seorang teman saya mengatakan bahwa kalo ngalir aja berarti kita ngikutin arus, kalo cuma ngikutin arus kita cuma jadi manusia yang biasa aja, kalo perlu musti mendobrak arus (melawan arus). Mungkin sahabat sekalian juga punya pikiran yang sama. Saya sangat amat setuju juga dengan kata-kata itu. Tapi perlu digarisbawahi bahwa saya memandang hidup mengalir adalah sebagai hidup yang terus bergerak. BUKAN HIDUP YANG MENGIKUTI ARUS. Karena memang untuk membuat hidup kita jauh lebih hidup dan meriah, sangat perlu untuk MENENTANG ARUS yang ada. Tapi anda juga ingat sebagai air yang menentang arus, air itu juga harus mengalir kan? Bahkan butuh aliran yang lebih keras ketimbang yang lain.

Jadi sekali lagi, saya mengajak anda sekalian para sahabat untuk segera JALANI HIDUP ANDA BAGAIKAN AIR YANG MENGALIR dan ajak teman-teman anda untuk mengalir juga bersama anda. Soal arusnya kemana, ikuti saja arus PASSION ANDA

Do Your Best, Be The Best
Make Life Not Just Living