Rabu, 15 Agustus 2012

Klarifikasi Dalam Komunikasi

Suatu hari Tole diminta Bapaknya untuk pergi ke warung membeli minuman ringan

"Le, kamu tolong pergi ke warung ya. Belikan coca cola. 1 untuk bapak, 1 untuk Ibu, 1 untuk kakak,dan 1 untuk kamu. Berarti kamu beli berapa botol coca colanya??"

"3 botol, pak" jawab Tole

"Loh...kok 3 botol. Coba hitung lagi. 1 untuk bapak, 1 untuk Ibu, 1 untuk kakak,dan 1 untuk kamu. Berarti kamu beli berapa botol coca colanya??"

"3 pak"

"Kamu ga pernah diajarin berhitung di sekolah apa?!!" Teriak sang Bapak sambil mencubit lengan Tole
"1 untuk bapak, 1 untuk Ibu, 1 untuk kakak,dan 1 untuk kamu. Berarti kamu beli berapa botol coca colanya??"

"3 pak.....saya kan kepinginnya minum Sprite"

---

Sering kali kita terlalu cepat mengambil kesimpulan dari pernyataan yang diutarakan lawan bicara kita. Padahal terkadang kita mengharapkan lawan bicara kita ini memberikan jawaban ataupun pernyataan yang kita inginkan. Lalu bagaimana ketika lawan bicara kita melakukan hal tersebut?

KLARIFIKASI


Itu yang perlu anda lakukan. Karena siapa tahu apa yang dia maksudkan dalam pernyataan yang disampaikan itu berbeda dengan persepsi yang anda terima.

Beberapa kalimat yang bisa anda gunakan untuk melakukan klarifikasi adalah :

"Gimana tuh maksudnya?"

"Boleh diceritakan maksud pernyataan anda yang barusan?"

"Hmmm...contohnya seperti gimana tuh?"

dan lain-lain

Selamat menjadi komunikator yang Elegan

Selasa, 14 Agustus 2012

Tambah Istri ?? Pikir Lagi

Kembali lagi Jamaludin mendapat pengalaman baru. Dia bertemu dengan sahabat lamanya yang kini telah menjadi pengusaha sukses. Ryan, demikian biasa dia dipanggil. Ia pun menceritakan pengalaman yang baru saja dia alami.
Alkisah Ryan ini baru saja berkenalan dengan seorang wanita. Dia mengenalnya di sebuah tempat makan. Setelah bertukar nomer HP, esoknya si gadis mulai SMS

"Mas hebat ya. Punya usaha sendiri, sukses pula" demikian SMS pertama dari wanita yang bernama Ita ini.

"Terima kasih ya" balas Ryan singkat


Esoknya 

Ita menelepon Ryan, sekedar say hallo "kapan ya mas, kita makan bareng lagi?"

"Oke kapan aja boleh"

Setelah itu mereka masih sering berhubungan melalui SMS dan telepon, sesekali juga janjian pergi makan siang bersama.

Hari-hari berlalu, tiada hari tanpa kontak antara mereka. Sampai suatu hari, Ita mengirim SMS, isinya adalah :”Mas.. Sebenarnya aku mencintaimu, aku tau kamu udah punya keluarga, tapi aku mau menerima kondisi sebagai isteri ke 2, aku siap mas.. dan maaf aku mengganggu perasaanmu..:*

Dengan berat hati Ryan menjawab:
"Dik, aku mengerti dan paham maksudmu.. tapi dengan berat hati aku harus jawab

TIDAK!!!

aku tau kamu memang cantik, dan aku yakin semua lelaki pasti mengatakan tubuh dan parasmu elok dan cantik.

Tapi.. taukah kamu kenapa aku bisa tampil baik dan sukses usahaku...,

itu semua karena dorongan dan semangat istriku..

sungguh sangat berdosa

kalau aku harus berselingkuh dengan seseorang yang hanya mengagumiku, karena tau kalo aku sekarang udah sukses...kamu menyukai aku tidak ikhlas, kamu hanya melihat tampilanku semata... padahal ada orang - kesayangan di rumah yang telah bersusah payah mendorong aku agar selalu tampil sebaik mungkin, dia adalah isteriku tercinta, 

kalau kamu menyukai aku, artinya kamu tinggal memetik hasilnya, dan cara ini tidak pernah abadi.

Taukah kamu bahwa aku memulai ini dari nol dan isteriku yang selalu mendampingiku dikala susah, terpuruk dan sukses seperti ini.

Taukah kamu bahwa isteriku yang selalu mendoakan kesuksesanku hingga aku bisa menjadi seperti ini.

Kamu memang cantik, tapi hati isteri ku lebih cantik...Terima kasih, walau bagaimanapun kau telah mengagumiku"

--

Mendengar cerita dari Ryan yang seperti itu, Jamaludin hanya memberikan satu pertanyaan kepada pembaca postingan kali ini :

SANGGUPKAH ANDA SEPERTI ITU ??