Jumat, 24 September 2010

Sebuah pesan dari Warga Negara Indonesia

Saya sempat tergelitik ketika mendapat pesan dari Blackberry Messenger saya yang berisikan tulisan ini. Pada awalnya saya sempat bingung. Perasaan yang ngirim ini bukan Tionghoa, tapi kenapa dia ngirim tulisan beginian. Tapi setelah saya baca hingga akhir, ternyata WOW....tulisan yang sepertinya curhatan dari warga keturunan Cina ini rasanya menampar-nampar saya. Silahkan anda baca :


Kami datang belakangan , awalnya kami datang dalam kemiskinan,
Anda sudah tiba sejak Generasi nenek moyang anda .
Kami duduk dibawah terik matahari menunggu dagangan kami,
disaat anda meminta bagian anda untuk uang "keamanan"


Kami mengayuh sepeda berjualan bakpao
disaat anda sedang menikmati makanan kesukaan anda.


Kami menghitung berapa kuat kami bisa menanggung beban dan berapa yg bisa kami tabung,
disaat anda menghitung apa yang bisa anda beli dengan uang anda.


Kami berusaha dan mencari apa yang bisa kami jadikan uang,
ketika anda sedang mencari barang apa yang bisa dibeli dengan uang anda.


Kami berhubungan dengan orang-orang yg berpengaruh agar kami bisa lancar mencari makan,
ketika anda sedang menikmati hidangan makan malam anda dimeja.


Kami berani menanggung resiko atas pinjaman2 dengan bunga tinggi,
disaat anda sedang merasa berpuas diri akan penghasilan rutin anda


Kami rela makan nasi sekali sehari demi masa depan,
disaat anda menuntut makan 3 kali sehari.


Kami mengirit dan rela menggunakan pakaian ala kadarnya,
disaat anda menggunakan pakaian mewah buatan Perancang & Butik terkenal


SETELAH BERPULUH TAHUN BERLALU ....


Kami menikmati apa yang telah kami perjuangkan,
disaat anda mengumpat dan berkata " sialan, lu nguasain negara gueee "


Kami menikmati liburan setiap tahun ke luar negeri bersama keluarga
Untuk melihat indahnya alam ciptaan Tuhan,
disaat anda ribut akan kenaikan harga sembako.


Kami bersyukur atas hasil kerja keras kami,
disaat anda sedang sibuk mengutuki negeri ini dan berdemo anarkis merusak negeri ini.


Kami berjalan menyisir pantai, melihat tenggelamnya matahari ,
ketika anda melihat matahari tenggelam dari jendela tempat kerja anda.


Kami melakukan pesta syukuran keluarga karena ada anggota keluarga kami yang pergi menuntut ilmu ke Luar Negeri,
ketika anda sedang pusing memikirkan bagaimana menyekolahkan anak anda.


Kami menikmati dan bercerita tentang bagaimana indahnya hidup ini,
ketika anda bercerita tentang susah dan pahitnya hidup ini.


Kami berpikir besok mau makan apa,
ketika anda berpikir apa besok bisa makan.


Saat kami menikmati puncak kesuksesan,
anda menyalahkan kami atas kemiskinan anda.


Saat kami masuk ke pintu ruang pabrik kami,
anda datang minta bagian atas apa yang telah kami perjuangkan


Kami tahu sebagian dari anda menganggap kami hanya pendatang,
tapi kami tahu bagaimana membuat hidup ini menjadi lebih berarti,
kami telah tunjukan bagaimana kami berjuang lebih keras dalam hidup ini.


Kami tahu sebagian dari anda menanggap kami ini hanya numpang,
tapi kami telah tunjukan bahwa kami bukan penumpang gelap yang tak membayar,
kami telah tunjukan bahwa kami adalah juga pejuang yang gigih,
bahkan banyak dari kami juga telah ikut berjuang bahu membahu dengan para pejuang lain.


Kami ini adalah turunan pengusaha ulet yang menganggap uang bukan jatuh dari langit, tapi harus dibayar dengan keringat dan kadang dengan darah maupun air mata.
Tapi anda mengutuki kami, mengapa negeri ini penuh dengan keturunan kami yang sukses,
Banyak dari anda yang mengiri akan kesuksesan kami.


Kami bukannya sombong dan kami sama sekali tidaklah membenci anda,
tapi kami hanya ingin hidup seperti apa yang nenek moyang kami ajarkan,


" JANGAN PERNAH MEMINTA, TAPI BERUSAHALAH "


Bukan kami tak mencintai Negeri ini, percayalah Hati kami telah tertaut dan milik Negeri ini
Kami ini ditakdirkan lahir di Negeri ini , mencari hidup dan ingin mati di negeri ini.
Tapi sebagian dari anda membenci kami dan bahkan ingin menyakiti kami .


Percayalah kami ini hanya berkorban , kami hanya berbuat yang terbaik untuk anak-cucu kami
Kami ini berjuang dari kemiskinan untuk mencapai kemakmuran,
kami ini tidak meminta dengan gratis, kami membayar apa yang harus kami bayar,


KAMI KETURUNAN TIONGHOA, KAMI BANGGA


Meski kami kenyang tapi kadang tidur kami tak nyenyak, kami dalam ketakutan ,
Takut diserbu dan kembali disakiti, Kami dihantui mimpi buruk ,
nyawa bisa hilang dan rumah pun bisa jadi abu,
kadang kami merasa berdiri diatas Bom Waktu yang bisa meledak setiap sa’at.
Kami telah terlahir di Indonesia, kebanggaan dan Tumpah Darah kami tentulah Indonesia.


jangan tanya Tuhan kenapa kami dilahirkan disini ,
Jangan lagi bicara sipitnya mata kami ,
jangan lagi bicara kuningnya kulit kami,
jangan lagi masalahkan kesukuan kami ,
karena Tumpah Darah kami tetaplah Indonesia
karena Minum kami adalah air Indonesia ,
makan kamipun juga nasi Indonesia
Maka Darah kami pastilah juga Darah Indonesia

WNI Cina menurut saya adalah adalah satu suku bangsa keturunan di Indonesia yang sering kali menjadi kambing hitam bagi kesusahan warga pribumi. Seringkali saya mendengar kata-kata,"Wah jangan sampe kita diboongin Cina"
Sebetulnya apa yang salah dengan keturunan Cina ini ya? Kenapa mereka begitu dihujat atas kesuksesan mereka? Apakah dengan menghujat mereka, suku yang lain (terutama pribumi) akan mendapatkan hidup lebih baik?
Justru kita harus mampu untuk melihat dari sudut pandang lain saudaraku. Mereka memiliki etos kerja yang sangat luar biasa. Kenapa kita tidak merendahkan ego kita untuk mencontoh sesuatu yang baik. Jangan melihat sesuatu dengan hati yang buruk, karena dengan begitu kita akan sangat MERUGI saat ada hal-hal baik yang dapat kita tiru untuk kebaikan hidup kita lewat begitu saja

(Penulis tidak bermaksud untuk SARA. Tulisan ini dibuat hanya untuk memotivasi orang-orang lain untuk hidup lebih positif)


Do Your Best, Be The Best
Make Life Not Just Living