Selasa, 20 Juli 2010

Bagaimana Anda Memaknai Pekerjaan Anda?

Apakah anda sekarang sudah bekerja? Atau mungkin sedang mencari pekerjaan? Atau bahkan masih menyelesaikan pendidikan anda, dan nantinya sudah punya keinginan untuk bekerja menjadi apa? Atau malah belum ada pandangan sama sekali ingin bekerja menjadi apa. Sebetulnya apakah motivasi anda dalam bekerja? Kenapa anda harus bekerja? Dan bagaimana anda memaknai pekerjaan anda?


Beberapa waktu lalu saya mengikuti sebuah pelatihan. Dimana para peserta pelatihan tersebut adalah para karyawan yang menjabat sebagai manager ataupun calon-calon manager dari sebuah holding company yang ekspansinya saya rasa cukup besar. Di salah satu sesi, saya memainkan kemampuan saya dalam bermain sulap. Pada permainan sulap itu saya memainkan cellphone through bottle dan saya kaitkan dengan motivasi. Saat itu saya menanyakan apa motivasi para peserta dalam bekerja di perusahaan tersebut. Saat itu ada beberapa jawaban. Ada yang menjawab penghasilan sebagai motivasi mereka, ada yang ingin memaksimalkan potensi diri, dan ada pula yang ingin mengisi waktu luang. Dan saat rekan kami selaku tim trainer masuk ke dalam materi, dan juga menanyakan hal yang sama, jawaban makin beragam keluar dari bibir peserta. Ada yang menjawab untuk beribadah, ada yang menjawab untuk tuntutan, ada juga yang menjawab karena sayang anak dan sayang istri. Nah bagaimanakah dengan anda?

Saya memiliki keyakinan bahwa motivasi orang dalam bekerja berbeda-beda. Bahkan di posisi/jabatan tertentu, motivasi tiap orang bisa berbeda-beda. Pada training saat itu saya menemukan satu materi yang sangat menarik tentang bekerja. Disebutkan bahwa sebetulnya ada 3 hal yang memotivasi orang dalam bekerja (saya tidak tahu itu teori dari mana), yaitu UANG, HUBUNGAN SOSIAL, dan BERTUMBUH / PENGEMBANGAN DIRI.


Jika dalam bekerja, motivasi utama kita yang paling pertama adalah mengejar uang/gaji/insentif/materi, maka disebutkan pada materi pelatihan saat itu, kita hanya akan mencapai titik survive. Kenapa disebut dengan survive? Dengan mengejar uang semata kita akan tetap merasa tidak bahagia, selalu mengeluh, selalu merasa kurang, dan tidak puas dengan apa yang dia dapatkan. Dan pasti akan merasa bahwa pendapatannya selalu bersaing dengan biaya hidup.

Lain lagi dengan jika anda bekerja karena berlandaskan hubungan sosial. Jika anda mengedepankan hubungan sosial dalam bekerja, maka anda akan mencari hubungan baik atau jalinan silaturahmi di tempat kerja anda. Ciri-ciri dari orang yang memiliki motivasi dalam hubungan sosial ini adalah dia memiliki banyak teman, mampu bersosialisasi dengan baik, dan juga mengutamakan bina hubungan. Dan orang dengan motivasi ini ingin mencari titik comfort dalam pekerjaannya.

Yang menurut saya paling luar biasa adalah orang yang ingin bekerja karena ingin bertumbuh. Orang ini pasti akan mencapai titik sukses di garis akhir. Jika anda bekerja dengan tujuan untuk mengembangkan diri, ciri-ciri yang terlihat dalam anda bekerja adalah inovatif, suka tantangan, menyukai hal baru, dan bahkan menurut pengalaman saya, orang ini akan tetap bekerja sukarela walaupun penghasilannya tidak besar.

Nah dari ketiga motivasi di atas, termasuk yang manakah anda? Bagaimanakah anda sekarang memaknai pekerjaan anda? Apa yang anda kejar dalam anda bekerja? Apakah dalam bekerja anda hanya mengejar uang saja? Jika hanya uang, apabila dalam bekerja anda mendapatkan uang yang sangat kecil, apa yang akan anda lakukan?

Saya mendapatkan sebuah kisah nyata tentang orang yang memaknai pekerjaannya sebagai sesuatu yang sangat luar biasa. Hal ini dialami oleh seorang karyawan kecil di hotel yang luar biasa besar di Singapura. Hotel tersebut adalah Hotel Hilton cabang Singapore. Karyawan ini merupakan petugas perawatan engsel pintu. Yang mana tugas beliau adalah melakukan pengecekan terhadap pintu-pintu yang ada di hotel tersebut. Dia memeriksa apakah pintu tersebut dapat menutup ataupun terbuka dengan semestinya atau tidak. Dia mengoleskan minyak pada tiap engsel, memeriksa setiap pintu apakah bisa lancar terbuka atau tidak. Dan itu dia lakukan setiap hari pada tiap pintu yang jumlah ratusan di hotel tersebut. Ketika ditanya oleh seorang pengunjung, apakah anda bahagia dengan pekerjaan ini. Pernyataan yang cukup membuat saya terkejut adalah, bahwa ia bahagia dengan pekerjaan tersebut. Bukan karena tempat dia bekerja, ataupun gaji yang dia terima, ataupun tugas yang harus ia lakukan. Dia bahagia karena banyaknya tamu yang ada di hotel tersebut. Karena banyaknya tamu itu, mungkin saja salah satu tamu itu adalah seorang pemilik perusahaan yang membawahi ratusan atau mungkin karyawan. Jika semisal tejadi kebakaran pada hotel tersebut, dan orang-orang itu meninggal karena pintu rusak, maka ia akan merasa sangat bertanggung jawab. Dia memikirkan jika pemilik perusahaan itu meninggal karena kebakaran dan pintu rusak, mungkin saja banyak karyawannya yang bisa-bisa kehilangan pekerjaan karena perusahaannya tutup. Dan karyawan itu harus kesulitan menanggung istri dan anaknya. Untuk itulah petugas perawatan pintu merasa bahagia dalam menjalankan pekerjaannya itu. Karena dia merasa pekerjaan itu merupakan pekerjaan dengan tanggung jawab yang besar.

Setelah mendengar cerita itu, sekarang bagaimanakah anda memaknai pekerjaan anda??

Make Life Not Just Living
Do Your Best To Be The Best !!