Skip to content
"Bekerjalah dengan PASSION. Maka kamu tidak akan perlu lagi kerja seumur hidupmu"
Quote itu pernah saya dengar di suatu kesempatan. Jujur saya lupa siapa yang menyampaikan quote tersebut, dan dimana saya membaca kutipan tersebut. Tapi memang, saya amat setuju dengan kutipan tersebut. Apa maksudnya kita tidak perlu bekerja lagi seumur hidup? Pengangguran donk? Hehehe... Ga kerja sih ga kerja, tapi ga gitu-gitu juga kali. Nah, tulisan kali ini akan kita bahas mengenai PASSION. Semoga message yang saya angkat bisa tersampaikan sepenuhnya pada Anda. Mari kita mulai.
Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat broadcast dari seorang teman mengenai cerita ini. Saya melihat cerita ini cukup menarik. Dan mungkin ini juga sudah ada di beberapa web / blog lain selain disini. Tapi paling tidak, siapa tahu anda juga terbantu untuk terinspirasi dari tulisan yang saya cantumkan disini. Selamat menikmati
Charles Darrow dan istrinya pernah menderita kesulitan hidup tak terkira. Namun, mereka menerima kondisi malang mereka sebagai bagian dari hidup dan menolak membiarkan kemalangan itu mencuri kebahagiaan mereka.
Mereka berjuang keras melewati semuanya. Dan dalam perjuangan mereka mengatasi situasi sulit itu, mereka belajar sesuatu dan mereka tetap bisa tertawa.
Penderitaan itu terjadi pada tahun 1932. Ketika itu adalah masa2 penuh kelam di Amerika karena adanya krisis ekonomi. Pengangguran dan kemiskinan ada di mana2, terlebih lagi sang istri sedang mengandung. Meskipun Charles seorang terpelajar (ahli dalam bidang pemanasan), saat itu tidak ada pekerjaan apa pun. Charles dan istrinya hanya mencari nafkah dari pekerjaan serabutan. Segala sesuatunya sangat suram. Namun, sepasang suami-istri ini tetap bisa tertawa di tengah nasib menyedihkan ini.
Di malam hari, saat tengah melepaskan sejenak beban persoalan, mereka membuat permainan di mana mereka bisa berpura2 menjadi miliuner, sambil mengingat2 liburan menyenangkan di dekat kota. Mereka membangun area itu di atas sebuah papan. Charles memahat hotel dan rumah dari sebongkah kecil kayu, dan akhirnya mereka menyebut permainan itu dengan nama Monopoli.
Tiga tahun kemudian, tepatnya pd 1935, permainan itu dipasarkan
oleh Parker Brothers. Charles dan istrinya menjadi miliuner karena mereka mengizinkan kesulitan yg
mereka alami membentuk diri mereka, bukannya menghancurkan mereka.
MORAL STORY :
Ketika kita menghadapi kesusahan dan kesulitan, menjadi pilihan kita untuk membiarkan semua itu menghancurkan hidup kita atau malah menciptakan kehidupan yg baru bagi kita.